Kamis, 18 Desember 2014

¶¶Dari sepenggal kata, menjadi rindu¶¶ Rindu untuk sahabatku¶

Aku bukan sastrawan..
Itulah kata pelitaku di sela-sela hujan semalam.
Aku bukan anak raja terkaya..
Itulah kata ekor-ekorku yangvpatah di altar keabadian.
Aku bukan putri seorang sejarawan.
Itu kata seorang sahabat dipenghujung malam.
Hey ...
Kau gadis manis dengan mata indah..bisakah kau mengelabuhiku untuk diam sejenak dalam ketamaian? Aku bosan. Ingin mengukir sejarah dipelupuk matamu saja.
Kemarin, disela-sela senjamu aku berdiri tegap dengan tatapan mata kosong. Aku ingin memujamu dengan kilauan bibirmu.
Namun sesosok mata merah menghujatku...
Kini, aku ingin bertanya kembali padamu. Jika aku dan kau bukan sastrawan, bukan pujangga, dan bukan anak bangsawan, maka siapakah kita dimata langit?
Aku tetap merindukanmu Fiqh'ts Imah sahabatku...
Meski kau bukan sastrawan...bukan pujangga..bukan anak pengusaha..atau bahkan bukan pula anak sejarahwan.
Selamat malam...