Dan Setan Pun
Menelanjangi Wanita
Oleh: Nurul Umi Makhmudah
Abstrak
Setan sangat tidak suka kalau ada manusia
yang taat kepada Allah. Karena itulah setan selalu berusaha menggoda manusia
agar tergelincir dari jalan Allah. Dalam menggoda manusia, syetan memiliki
berbagai cara dan strategi. Dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan
hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan . Setan
seakan mengetahui kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia
keluar dari garis yang telah ditentukan Allah.
Salah satu sebab kehancuran umat manusia
adalah karena hubungan lawan jenis yang tidak sah (zina). Dan sebelum
terjadinya hubungan ini, biasanya didahului dengan saling memandang, saling
tertarik, lalu saling bertemu, dan selanjutnya saling bermaksiat. Untuk
menyukseskan terjadinya proses kemaksiatan inilah setan berusaha melepaskan
hijab atau pakaian muslimah. Lepasnya hijab muslimah merupakan jalan licin yang
mudah menggelincirkan manusia dari ketaatan kepada Allah.
Kata Kunci : Strategi setan
A. PENDAHULUAN
Salah satu hal pertama yang
dilakukan setan untuk menggoda manusia adalah “Menghilangkan Definisi Hijab”. Dalam
tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk
hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama. Ia hanya sekadar pakaian
atau gaya hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar’i, pakaian
dengan apa pun bentuk dan namanya tetap pakaian. Yang ada hanyalah budaya dalam
berpakaian, atau berpakaian ala budaya tertentu. Akibatnya, ketika zaman telah
berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian
ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke
negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya,
apapun yang mereka pakai.
Inilah bahayanya ketika hijab
dianggap sebagai budaya, berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahwa
hijab adalah pakaian syar’i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah
bukan sekadar mode (fashion). Hidup kapan pun, dan di mana pun, maka hijab
syar’i tetap dipertahankan. Apabila seorang wanita masih bertahan dengan
prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus.
B. PEMBAHASAN
B. PEMBAHASAN
Ada beberapa cara setan untuk menggoda
dan menelanjangi manusia (wanita). Berikut penulis sampaikan beberapa tahapan
setan ketika merayu wanita dan mulai menjerumuskannya ke dalam jeratnya.
Caranya, bagaimana?
1.
Pertama,
Membuka Bagian Tangan.
Telapak tangan
mungkin sudah kebiasaannya terbuka, maka setan membisikkan kepada para wanita
agar ada sedikit meningkatkan model yakni membuka bagian hasta (antara siku
hingga telapak tangan). “Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai
baju panjang?” Begitu bisikan setan. Dan benar si wanita akhirnya memakai
pakaian model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki
melihatnya juga seperti biasa saja. Maka setan berbisik, “Tuh, tidak apa-apa
kan?”
2.
Kedua,
Membuka Leher dan Dada.
Setelah
menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan
hal yang baru lagi. “Kini buka tangan sudah menjadi lumrah, maka perlu ada
peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni angkatlah ujung jilbab
yang menjulur ke bawah itu dan lilitkan ke leher. Atau angkat ujung jilbab dan
letakkan di kepala.” Ketika seorang wanita menurutinya ada dua hal yang mulai
terbuka, yakni leher bagian bawah dan dada bagian atas. Eit, tapi jangan sebut
sebagai pakaian terbuka, hanya sekadar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar
tidak panas. Kata syetan, “Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya
sebagian kecil saja yang terbuka.”
3.
Ketiga,
Mempersempit ukuran pakaian.
Setan berbisik
lagi, “Pakaianmu hanya gitu-gitu saja, kayak ndak punya selera aja?” Kemudian
si wanita berpikir, “Tapi apa ya?” tuturnya. “Banyak kain yang agak tipis, lalu
bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih indah dipandang mata,” setan
memberi ide baru. Maka tergodalah si wanita, dicarilah mode pakaian yang
ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. “Mungkin tak ada masalah, kan
potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modenya saja yang agak
berbeda, biar nampak lebih feminin,” begitu dia menambah. Walhasil pakaian
tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin
bertambah ketat dan transparan. Bahkan saking mininya pakaian itu kadang-kadang
bagian pinggang atau perut terbuka, maka jadilah mereka wanita yang disebut
oleh Nabi sebagai wanita berpakaian tetapi telanjang.
4.
Keempat,
Celana panjang ketat.
Setelah para wanita muslimah mengenakan
pakaian yang ketat, maka syetan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia
menawarkan ide baru yang tampak trendy. Dibisiki wanita itu, “Pakaian seperti
ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa tak sebaiknya
dibelah sedikit ke atas? Dengan itu kamu akan lebih santai, lebih kelihatan
lincah dan energik.” Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan
dibelah mulai dari bagian bawah hingga lutut atau tak jarang yang diganti
dengan celana panjang nan ketat. Ternyata benar, terasa lebih leluasa, terutama
ketika akan duduk atau naik kendaraan. “Yah tersingkap sedikit tak apa-apalah,
yang penting enjoy,” katanya.
Inilah tahapan awal setan merusak
kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya mode,
corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar’i yang
sebenarnya.
Maka kini mulailah setan pada tahap berikutnya.
Maka kini mulailah setan pada tahap berikutnya.
Membuka
Sedikit Demi Sedikit
Keberhasilan pada tahap
pertama membuat setan melangkah lagi, dengan tipu daya lain yang lebih
‘gila-gilaan’, tujuannya agar para wanita menampakkan bagian aurat tubuhnya.
1. Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit.
Setan berbisik kepada para wanita, “Baju
panjang benar-benar tidak nyaman, kalau hanya dengan membelah sedikit masih
kurang leluasa, lebih baik kalau dipotong saja hingga atas mata kaki.” Ini baru
agak longgar. “Oh ada yang yang terlupa, kalau kamu pakai baju yang
seperti itu, maka jilbab yang besar tidak seimbang lagi dengan pakaianmu,
sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi. Yang penting orang
tetap menamakannya dengan jilbab.” Maka para wanita yang terpengaruh dengan
bisikan ini terburu-buru mencari mode pakaian yang dimaksudkan.
2. Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis.
Terbukanya
telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang yang melihat juga tidak
begitu ambil peduli. Maka syetan kembali berbisik, “Ternyata kebanyakan manusia
menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak ada reaksi apa-apa,
kecuali hanya beberapa orang kampungan yang kolot. Kalau langkah kakimu masih
kurang leluasa, maka cobalah kamu cari mode lain yang lebih menarik, bukankah
kini banyak bawahan separuh betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu
khawatir, hanya terlihat kira-kira 10 cm saja.” Benar-benar bisikan setan
dan hawa nafsu telah menjadi penasihat pribadinya, sehingga apa saja yang
dibisikkan syetan dalam jiwanya dia turutkan. Maka terbiasalah dia memakai
pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.
3. Ketiga, Terbuka Seluruh Betis.
Kini di mata si
wanita, zaman benar-benar telah berubah, syetan telah berhasil membalikkan
pandangan jernihnya. Terkadang si wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi
para wanita di masa Nabi dahulu. Namun bisikan syetan dan hawa nafsu menyahut,
“Ah jelas tidak, kan sekarang zaman sudah berubah.” “Tetapi, apakah itu
tidak menjadi fitnah bagi kaum lelaki?” pikir wanita. “Fitnah? Ah itu kan zaman
dulu, di masa itu kaum lelaki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya,
sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat
tertutup. Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum lelaki kalau melihat bagian
tubuh wanita yang terbuka, malah senang dan mengatakan wow. Bukankah ini
berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja mode
pakaian di mana-mana, dari pasar malam hingga mall, semuanya memperagakan mode
yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak
mengikutinya, akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman.”
Demikianlah, maka pakaian
yang menampakkan seluruh betis akhirnya menjadi kebiasaan, apalagi banyak orang
yang memakainya. Sementara itu, yang mempermasalahkan sedikit sekali.
Kini tibalah saatnya setan
melancarkan tahap terakhir dari tipu dayanya untuk melucuti hijab wanita.
Serba Mini
Setelah pakaian yang
menampakkan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja, maka
datanglah bisikan syetan yang lain. “Pakaian memerlukan variasi, jangan yang
itu-itu saja, sekarang ini mode rok mini. Dan agar sepadan rambut kepala harus
terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah.”
Maka akhirnya rok mini yang
menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang
terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian punggungnya dan berbagai mode lain
yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian
untuk berpesta, bersosial, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, petang,
musim panas, musim sejuk dan lain-lain, semuanya telah dicoba.
Begitulah sesuatu yang
sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan,
maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia. Hingga suatu
ketika, muncul ide untuk berjalan-jalan di kolam renang atau ke pantai, di mana
semua wanitanya sama, hanya dua bagian yang paling sensitif saja yang ditutupi.
Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan ‘bikini’.
Karena semuanya begitu, maka
harus ikut begitu, dan na’udzubillah bisikan syetan berhasil, tujuannya
tercapai.”Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang
di hadapan lelaki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak
kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang
melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu,” kata syetan yang tak
ingin ikut menanggung risiko.
C. PENUTUP
Betapa halus cara yang digunakan setan, sehingga manusia
terjerumus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama orang
tua jika melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis kita sekecil apapun,
segera secepatnya diambil tindakan.
Jangan biarkan berlarut-larut, karena kalau dibiarkan dan
telah menjadi kebiasaan, maka akan menjadi sukar bagi kita untuk mengatasinya.
Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapatkan laknat
Allah.
Kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan
jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyengsarakan baik di dunia maupun
di akhirat. Wallahu a’lam bisshawab.