Satu
Dua
Dan tiga
Aku menghitung hari untuk yang kesekian kalinya
Lalu aku temukan angka empat di dalamnya
Dan aku samakan dengan masa yang silam
Manis
Menyenangkan
Sama seperti kamu yang saat itu menyapaku
Sangat menakjubkan
Ketika gendering mulai diserukan,
Ketika alunan sholawat mereajut,
Dan ketika suara-suara itu menggema,
Walau kopi tak semanis senyumanmu,
Namun ia masih saja merindukanmu
Dan masih tetap menginginkanmu menjadi yang
termanis
Unukku, atau untuk mereka
Dan harus kau sadari,
Aku membuatkanmu secangkir kopi ini
Untuk mengalahkan manisnya kerinduanmu padaku
Dan meniadakan kepahitan di dalamnya
Tetap..
Dan tetap menjadi yang termanis dari yang termanis